Kamis, 26 Mei 2011

Buku Antik Goedang Tjerita It Kie Tho


Buku antik Goedang Tjerita It Kie Tho, atawa satoe perampok jang sanget djahat dan kedjem tapi mempoenjai ilmoe silat jang sanget tinggi.
Tebal : 114 halaman
Penerbit : Elect. Drukkerij Minerva Bandoeng
Harga Rp 35.000,-
BOOKED ds

Buku Antik Goedang Tjerita Sam Hiong Tjwat Gie



Buku antik Goedang Tjerita Sam Hiong Tjwat Gie.
Tebal : 139 halaman
Pengarang ; Kwo Lay Yen
Penerbit : Elect. Drukkerij Minerva Bandoeng
Harga Rp 35.000,-
BOOKED ds

Minggu, 22 Mei 2011

Goedang Tjerita Antik, Ngo Hiap Loan Pak Khia






Buku antik terbitan Goedang Tjerita ini berjudul Ngo Hiap Loan Pak Khia atau Lima Orang Gaga Mengamoek di Peking.
Tanggal terbit : Tahon Ka 2, 15 Maart 1931 No. 11
Ditulis oleh : Ong Kim Thiat & Jo Boen Ek
Diterbitkan oleh : Elect. Drukkerij Minerva Bandoeng,
Ukuran : 15,5 cm x 11,5 cm
Tebal : 85 halaman
Harga Rp 35.000,-

Goedang Tjerita Kwo Lay Yen Bandoeng 1929
Buku-buku dengan label Goedang Tjerita ternyata ada dua macam. Yang pertama adalah buatan Bandung dengan alamat Grootepostweg 321 dan yang kedua buatan Jakarta dengan alamat Posttrommel 63. Nampaknya yang di Jakarta adalah penerus dari yang di Bandoeng, sebab ditemukan data Kwo Lay Yen meninggal dunia tahun 1949, tepat berdirinya Goedang Tjerita Tjilik Romans yang di Jakarta.

Pengarang Goedang Tjerita di Bandoeng sesungguhnya hanya satu orang, yaitu Kwo Lay Yen, akan tetapi memiliki banyak nama samaran, nama alias yaitu : Kwo Lay Yen (Si Mahir), Bong Kok No (Budak Tanpa Negara) dan Hoh Hoh Sianseng (Tuan Harmoni).

Kwo Lay Yen lahir di Bandung pada 1894. Ia meninggal di Bandung pada 1949. Tek Ho menempuh pendidikan dasar di Bandung dan Batavia, kemudian melanjutkan ke Nanking (Nanjing). Setelah kembali ke Indonesia ia menjadi wartawan Sin Po. Pada 1920-an menjadi Redaksi Kepala (Hoofd-redacteur) untuk Sin Po Oost-Java Editie.

Ia mengepalai berkala Goedang Tjerita (Bandung, 1929) yang kemudian diambil alih sepenuhnya dan diganti namanya menjadi Tjerita Silat pada 1932. Ketika Jepang masuk, ia ditahan di Sukamiskin, kemudian di Cimahi dan baru bebas ketika Jepang jatuh.
Ia menguasai aktif bahasabahasa Belanda, Cina, Inggris dan Melayu. Karena pengalamannya sebagai wartawan, maka hasil terjemahannya mengalir dengan lancar dan lebih ketat mengikuti kaidah Bahasa Indonesia daripada Melayu (Rendah).

Hanya saja penguasaannya atas dialek Hokkian sangat kurang. Ini tampak dari nama samaran yang digunakannya lebih banyak menggunakan ejaan nasional daripada Hokkian.

Selama hidupnya ia telah menerjemahkan lebih dari 50 judul cerita silat dan selusin novel Eropa.

Karya terjemahan Kwo Lay Yen yang membuat dia terkenal adalah Riwajat Djago Silat karya Siang Khay Yan (Xiang Kairan) dan Tai Beng Kie Hiap karya Sie Leng Hong (Xi Lingfeng). Salah satu terjemahan Kwo Lay Yen terbaik adalah Tjoe Bo Kim So karya The Tjeng In (Zheng Zhengyin) yang dimuat di Goedang Tjerita sejak 1948.

Iklan Kwo Lay Yen
Pada sebuah iklan yang diselipkan dibuku terbitan Goedang Tjerita, kita baca :
Perhatiken ! Bisa bikin orang djadi senang dan girang kapan menbatjanja : Goedang Tjerita, Apa sebabnja ? Tiap-tiap terbit selaloe tertoelis oleh pengarang-pengarang jang soeda terkenal dan ternama. Banjak pengetahoean berbagi hal jang berfaedah bagi penghidoepan pembatja aken dapetken dalem Goedang Tjerita.
Segala soeal jang termoeat di Goedang Tjerita selaloe tertoelis dengan stijl jang rapi, loewas, ringkes dan terang.
Boektiken sendiri !!! The Monthly Stories Goedang Tjerita Bandoeng, dibawah pimpinan itoe penoelis jang terkenal : Mr. Kwo Lay Yen, Sin Po poenya penoelis feuilleton jang amat disoeka oleh ribuan pembatjanja ! Kita tida oesah bikin poedjian lebih banjak kerna nama terseboet soeda sampe tjoekoep boeat mendjadi tanggoengan dari kabagoesannja Goedang Tjerita.
Tjoba minta berlangganan .... dan seterusnya.

Ada iklan yang begini bunyinya :
Minta berlangganan pada Goedang Tjerita dan pembatja nanti boektiken sendiri bahoea pembatja poenja oewang boekan diboewang pertjoema. Sasoeatoe toelisan jang termoeat dalem The Monthly Stories Goedang Tjerita selaloe tertoelis oleh pengarang-pengarang jang soeda terkenal dan ternama. Stijlnja rapi, dan ringkes hingga memoeasken pada pembatja.

Buku yang sudah diterbitkan pada tahun 1930 adalah
Tiga Jago Silat oleh Kwo Lay Yen (Mei), Dimana Adanja Kabroentoengan oleh Tan King Tjhan (Juni), Noraka Penghidoepan oleh Monsieur Shu (Juli), Kang Ouw Gie Hiap oleh Kwo Lay Yen (Agustus), Kapan Sampe Di Puntjaknja oleh Dahlia (September), Mahendradata atawa Inten Keradjaan Modjopahit Jang Tertjoeri oleh SY Lee (Oktober), Melati Van Java atawa Pertjintaan Jang Gagal oleh Boekit Doeri (November), Tjing Thian Lauw oleh Kwo Lay Yen (Desember).

Buku yang terbit pada tahun 1931 adalah
Bandoeng Diwaktu Malem oleh Sioe Lie Pit (Januari), Boe Beng Hiap Kek oleh Kwo Lay Yen (Februari), Ngo Hiap Loan Pak Khia atawa Lima Orang Gaga Mengamoek di Peking oleh Ong Kim Thiat & Jo Boen Ek, Pernikaan Modern oleh Monsieur Hsu (April).

SOLD

Goedang Tjerita Antik, Tjhit Kiam Sip Sam Hiap


Tjhit Kiam Sip Sam Hiap atawa Pedang Resia adalah buku antik serial dari Goedang tjerita.
Penerbitan tahoen ka 3, Tgl 15 Joeli 1932.
Pengarang : Kwo Lay Yen
Penerbit : Minerva Bandoeng 1932.
Tebal : 127 halaman.
Harga Rp 35.000,-
BOOKED

Buku Antik Goedang Tjerita Kiam Kong Yiam Eng


Buku antik yang berjudul Kiam Kong Yiam Eng ini adalah salah satu buku dari serial dari Goedang Tjerita. Kwo Lay Yen adalah orang Bandung yang mengepalai penerbitan ini. Wartawan Sin Po yang menguasai bahasa Belanda, Cina, Inggris dan Melayu secara aktif ini akhirnya memilih untuk menterjemahkan cerita silat. Konon khabarnya, honornya tinggi sekali.
Buku berjudul Kiam Kong Yiam Eng (Resianja Perempoean Gaga, achirnja djato tjinta pada lelaki), diterbitkan tgl 15 Agustus 1932.
Penerbitan kali ini adalah tahon ka 3.
Tebal : 119 halaman (Tamat)
Harga : Rp 35.000,-
BOOKED

Buku Antik Tay Beng Kie Hiap 1







Buku Antik Tay Beng Kie Hiap 1
Goedang Tjerita Tahoen Ka 3 Tgl 25 October 1932

Buku antik ini berisi beberapa cerita :
- Tay Beng Kie Hiap 1 oleh Kwo Lay Yen
- Bin Soe Boe - Satoe Goeroe Sekola Loewar Biasa, Oleh Kwo Lay Yen
- Siao Lim Lie Hiap oleh I Hoh Hoh Sianseng
- Orang Toewa Penjoewal Minoeman oleh Kwo Lay Yen

Serial Goedang Tjerita no. 30
Terbit Tanggal 25 October 1932
Terbit Tetap Saboelan Sekali
Penerbit : Elect. Drukkery Minerva Bandoeng
Harga : Rp 35.000,-

Kwo Lay Yen atau Tan Tek Ho
Kwo Lay Yen adalah generasi pertama penerjemah cerita silat. Kwo Lay Yen atau Tan Tek Ho lebih dikenal memiliki beberapa nama samaran: Kwo Lay Yen (Si Mahir), Bong Kok No (Budak Tanpa Negara) dan Hoh Hoh Sianseng (Tuan Harmoni).

Ia lahir di Bandung pada 1894. Tek Ho menempuh pendidikan dasar di Bandung dan Batavia, kemudian melanjutkan ke Nanking (Nanjing). Kembali ke Indonesia ia menjadi wartawan Sin Po. Pada 1920-an menjadi Redaksi Kepala (Hoofd-redacteur) untuk Sin Po Oost-Java Editie.

Sesudah Oost-Java Editie ditutup, ia kembali ke Bandung dan sepenuhnya menjadi penerjemah cerita silat. Karya terjemahannya yang membuat dia terkenal adalah Riwajat Djago Silat karya Siang Khay Yan (Xiang Kairan) dan Tai Beng Kie Hiap karya Sie Leng Hong (Xi Lingfeng).

Ia mengepalai berkala Goedang Tjerita (Bandung, 1929) yang kemudian diambil alih sepenuhnya dan diganti namanya menjadi Tjerita Silat pada 1932. Ketika Jepang masuk, ia ditahan di Sukamiskin, kemudian di Cimahi dan baru bebas ketika Jepang jatuh.

Salah satu terjemahan Kwo Lay Yen terbaik adalah Tjoe Bo Kim So karya The Tjeng In (Zheng Zhengyin) yang dimuat di Goedang Tjerita sejak 1948. Ia meninggal di Bandung pada 1949.

Ia menguasai aktif bahasabahasa Belanda, Cina, Inggris dan Melayu. Karena pengalamannya sebagai wartawan, maka hasil terjemahannya mengalir dengan lancar dan lebih ketat mengikuti kaidah Bahasa Indonesia daripada Melayu (Rendah).

Hanya saja penguasaannya atas dialek Hokkian sangat kurang. Ini tampak dari nama samaran yang digunakannya lebih banyak menggunakan ejaan nasional daripada Hokkian.

Selama hidupnya ia telah menerjemahkan lebih dari 50 judul cerita silat dan selusin novel Eropa.

dari : ruangbaca.com
BOOKED

Rabu, 18 Mei 2011

Buku Roman Sejarah Antik Legendaris Sam Kok


Buku antik yang legendaris : Sam Kok, terbitan satu abad yang lalu.
Buku kuno ini terbitan Sin Po, pada tahun 1910.
Penterjemahnya bernama : Lie In Eng.
Jumlah bukunya mencapai : 65 buku
Kondisi : Baik, kecuali sampul buku jilid 1 dan 2 ada cacad.
Harga perbuku : Rp 25.000,-
W14
Kunjungi blog : djadoelantik.blogspot.com untuk detail buku ini.
TERJUAL

Selasa, 17 Mei 2011

Buku Antik Tjilik Romans Swami Iblis

Buku Antik ini nama lainnya adalah Drama Kalidjodo hasil karya Lim Poen Kie. Kemungkinan nama ini adalah samaran dari Pouw Kioe Kie.
Buku djadoel berjudul Swami Iblis ini adalah nomor 31 dari serial Tjilik Romans. Tjilik Romans adalah penerbit buku yang beralamat di Djakarta, Posttrommel 63. Melihat ejaannya bukan lagi Oe untuk huruf u, tapi masih tj untuk c maka buku ini terbit antara kurun waktu tahun 50 - 60 an, atau sebelum tahun 1972. Ternyata betul, pada sampul buku ini tepat dibawah nomor 31 ada tanggal tertulis disitu : 20 Agustus 1950
Tebal buku : 82 halaman
Dalam buku ini juga ditambahkan satu Cerita sebagai bonus, yang berjudul : Pengarunja Setan Bantal karya Pouw Eng Tian - Tjirebon.
Kondisi baik.
Harga Rp 35.000,-

Halaman pertama buku Swami Iblis adalah Sari Tjerita, ditulis oleh Pouw Kioe An. Begini sarinya :

Perkataan Karma yang berasal dari bahasa Sanskrit n(Hindu Kuno) maksudnya : sebab dan akibat.tapi ada jang artiken nasib atau takdir, bila sembari mengelah napas diutjapkan : "Ja apa mau dikata, itulah memang sudah karmanja".
Apatah anggapan jang belakangan ini betul ?

Menurut pendapat Annie Besant, bahwa kalau perkataan karma diartikan nasib adalah salah. Karma adalah hukum alam (natuurwet). Dalam hukum alam ada ditentukan bahwa sesuatu jenis bergerak kebawah. Apakah dengan ada itu matjam kepastian, orang lantas dengan putus asa berkata : "Pertjuma terbang ke awang-awang, sebab toch mesti jatoh kebawah" ?

Tidak. Disamping wet atau hukum djatoh kebawah, ada pula hukum lain jang bertentangan dengan hukum menjatohkan itu. Nah hukum jang mengangkat badan kita keatas sebaiknja digunakan buat berlawanan dengan hukum djatoh. Berdasarkan atas hukum ini maka manusia dapat membuat pesawat terbang, hingga ia dapat terbang diangkasa dengan berkawan dengan mega-mega putih.

Tjontoh jang lebih sederhana adalah orang jang tinggal ditepi laut, sehingga keringatnja mengutjur sepanjang kedua pilingannja. Apakah ia tidak dapat berdaja mengurangkan atau meringankan rasa panas itu, dan melainkan memeluk tangannja sembari berkata : "Ah memang karmanja saja kepanasan." ? Mengapa ia tidak bisa tjiptakan karma baru dengan ambil kipas buat kipasin badannja ? Hawa atau rasa dingin jang timbul dari digojangkan pergi-datangnja sang kipas ada berlawanan sama hawa panas.

Maka manusia jang tjerdik selalu mentjari hukum-hukum lain, jang dapat digunakan untuk keuntungannja diri sendiri.

"Kalau kamu dilahirkan sebagai pengetjut, kamu berhak mengubah itu menjadi watek jang gagah brani. Kalau kamu dilahirkan sebagai pendjahat, kamu berhak buat merobah watek djahat itu mendjadi baik." Demikianlah Annie Bessant punya pendirian.

Djikalu Hong-in seperti pemegang hoofdrol dalam tjerita ini mempunjai "tulang jahat" jang boleh dipandang buah-karma dari penghidupan jang lampau, ia diberi hak buat merobah itu, malah diberi kans atau kesempatan dengan dapat menikah dengan salah seorang istri hartawan. Tetapi meskipun benar ia terangkat dari kasukaran, ia harus mengatasi nafsu buruknknja akibat perbuatannja jang djahat pada masa jang lampau. Sebab manusia tidak dapat lolos dari hasilnja segala perbuatan jang tidak senunu. Tapi siapa jang dapat memahamkan itu, tahan udji kesangsaraan, ia akan berobah bahagia.

Tapi Hong in djatoh ...... Ia djatoh sebagai manusia jang mandah terima. " Ah memang sudah karmanja sih !." Hingga ia makin kelelep dalam lumpur noda-nista dan menemui adjalnja dengan tjara jang ketjewa.

Demikianlah sari tjerita ini jang digubah oleh tuan Pouw Kioe Kie, dengan tjara jang menarik hati dan mudah-mudahan pembatja dapat menarik banjak kefaedahan serta tauladan. POUW KIOE AN.
BOOKED

Minggu, 15 Mei 2011

Buku Antik Goedang Tjerita Tjilik Romans Doenia Terbalik


Buku djadoel antik ini merupakan serial cerita romans tempo doeloe Tjilik Romans. Tjilik Romans adalah bagian dari serial Goedang Tjerita, yang menerbitkan juga buku cerita silat.
Dalam penerbitan bulan November 1949 ini, Tjilik Romans menerbitkan judul Doenia Terbalik. Ada pengumuman djadoel pada buku antik Doenia Terbalik tersebut, yaitu :

Para Pembatja,
Satoe kabar girang kita soegoehken kepada Para Pembatja, sebagimana Pembatja telah lama menanti-nanti Boeah Penahnja toean Njoo Cheong-seng jang sabegitoe lama sedeng beristirahat sambil koempoelken apa-apa oentoek disoegoehken kapada Para Pembatja.
Moelai Decinber-nummer Para Pembatja aken dapetken iapoenja boeah penah jang pertama : Dengdang-Dengdang Makassar, dan selanjoetnja Toean Njoo berdjandji aken saben2 koenjoengin Para Pembatja.

Kantor Redactie & administratie : Posttrommel 63 Batavia-C
Tanggal Terbit : November - tahun ka satoe 1949
Judul buku : Doenia Terbalik
Pengarang : Tan Moh Goan
Tebal : 96 Halaman.
Kondisi : baik
Harga : Rp 35.000,-
BOOKED

Buku Antik Goedang Tjerita Tjilik Romans Bunga Petjomberan


Buku antik ini berjudul Bunga Petjomberan.
Pengarang : Yang Wen Chiao
Penerbit : Gudang Tjerita, Tjilik Romans, Djakarta,Maret 1950
Tebal : 88 halaman
Harga Rp 35.000,-

Dalam buku ini ada pengumuman :

Diperingatken !
Berhubung sangat kekurangan kertas dan susah didapatnja, maka Tjilik Romans mentjitak terwates, tiba tjukup para langganan jang membajar dengan setia, begitu juga kepada para agen, akan dikirim terus bila mareka pun pentingkan mengirimkan uang pembajaran. Kapada mareka baek langganan maupun agen jang alpah akan lantas dilakukan pembrentihan pengiriman.
Olh kerna terdapat berapa agen jang tida ambil perhatianuntuk mengirimkan poswessel atau pembajaran.
Kita menantikan mareka punja pengiriman poswessel, bagi langganan haraplah bila kirim poswessel sebutkanlah No. langganan agar muda di-urusnja, oleh kerna poswessel banjak kita terima, dan tida terlalu muda untuk mentjari di buku Tatausaha.

BOOKED

Buku Antik Goedang Tjerita Tjilik Romans Taufan Gila


Buku antik berjudul Taufan Gila punya sub judul : Bung Daeng Mentjari Kiamat, oleh-oleh dari perantauan, M. D'amour 1950.
Sebagai serial dari Tjilik Romans, buku ini punya nomor 23.
Kondisi buku masih bagus.
Pengarangnya : M. D'amour
Tebal : 100 halaman
Harga Rp 35.000,-
BOOKED

Rabu, 11 Mei 2011

Buku Antik Tjilik Romans Asmara Dibalik Mega


Buku antik dengan judul yang puitis ini, yaitu Asmara Dibalik Mega, diterbitkan pada tanggal 5 Agustus 1950 oleh penerbit Tjilik Romans, Posttrommel 63 Djakarta. Pengarangnya bernama Tan Sioe Tjhay.
Kondisi : Baik.
Tebal : 90 halaman
Harga Rp 35.000,-

Tjilik Romans dengan semboyannya : Tetap disuka oleh pamudi dan pamuda, terbit sebulan dua kali yaitu pada tanggal 5 dan 20. Namun pada awal berdirinya, Tjilik Romans hanya terbit satu buku dalam satu bulan, yaitu semenjak bulan Januari 1949.

Mungkin karena besarnya animo masyarakat Indonesia yang barusan merdeka dan selesai perang dengan Belanda, yaitu agresi militer Belanda yang kedua, maka larislah penerbitan cerita roman seperti ini. Ini terlihat pada aturan berlangganan penerbitan Tjilik Romans, yaitu : Pembajaran lebih dahulu, nommer pertjontoan tida dikirim.
Harga eceran buku roman ini adalah f4,50. Berlangganan lebih murah. Berapa biaya yang mesti dikeluarkan untuk berlangganan cerita roman ini ? f 8,50 dapat dua buku. Tapi kalau ada dana bolehlah berlangganan per triwulan, sebab taripnya lebih murah yaitu hanya f 24. Jika sebulan terbit duakali maka anda akan mendapat 6 buku selama 3 bulan.

Tahun 1950 adalah tahun ka dua bagi penerbit Tjilik Romans. Berarti penerbitan cerita roman ini dimulai sejak tahun 1949.
Menarik untuk mengetahui sejak kapan Tjilik Romans diterbitkan. Ternyata sejak bulan Januari 1949 sudah terbit serial pertama Tjilik Romans yaitu yang berjudul : Tjinta dan Pengorbanan, dikarang oleh Yang Wen Chiao. Menyusul bulan Februari terbit buku dengan judul Si Nona Merah dikarang oleh Pouw Kios An, dan bulan Maret terbit buku dengan judul Astana Dalam Noraka karangan Lauw Thiam Bie.

Periode selanjutnya terbit buku berjudul Melani, Mutiara Dari Djokjakarta oleh Im Yang Tjoe. Bulan Mei terbit buku dengan judul : Selendang Sutra, karya A.A. Achsien. Triwulan kedua ini ditutup dengan terbitnya buku berjudul : Gara-garanja Menonton Pehtjoen oleh Tan Moh Goan.

Triwulan terakhir tahun 1949 ini ditutup dengan terbitnya 6 judul buku, berarti pada bulan Oktober hingga Desember 1949 inilah dimulainya 2 kali terbit dalam sebulan.
Judul yang terbit adalah : Irama Tjinta, oleh Ang Syu-lin, Tubrukan Djodo oleh Yang Wen Chiao, Dunia Terbalik oleh Tan Moh Goan, Impas, oleh Mercurius, Dendang2 Makassar oleh Nyoo Cheong Seng, Istri Dewi oleh Tan Sioe Tjhay.

Periode tahun 1950, diawali dengan terbitnya cerita berjudul :
Sio Sayang 1896 oleh Nyoo Cheong Seng. Kemudian disusul judul Belati Item oleh K. Ch. Chen.
Bulan berikutnya, Pebruari 1950 terbit 2 buku masing-masing berjudul : Asep Hio di Malino dikarang oleh Monsieur d'Amor, dan Kadjudjuran oleh Liem Poen Kie.
Bulan Maret 1950 terbit : Bunga Petjomberan oleh Yang Wen Chiao, dan Gagaklodra Mentjari Allah oleh Nyoo Cheong Seng
Selanjutnya adalah bulan Apperil. Dalam bulan ini terbit buku berjudul : Wet Karma ? oleh Khouw Eng Tie. Buku kedua dibulan ini adalah Taufan Gila oleh Nyoo Cheong Seng.
Bulan mei terbit buku dengan jugul : Tanda Tangan Palsu, pengarangnya Tan Sioe Tjhay. Disusul jugul : Manusia Sampurna Jang Tidak Sampurna oleh Nyoo Cheong Seng.
Bulan Juni terbit Rumah Setan oleh K Ch. Chen, dan Antara Tjinta Dan Harta oleh Tjoe Benng Siang.
Bulan Juli terbit buku berjudul : Detective CHIU karangan Amorinda. Buku kedua adalah : dan Harta Lawan Tjinta, oleh Mercurius. Buku ketiga yang terbit pada bulan Juli 1950 adalah Bidadari Binal oleh M. d'Amour.
Bulan Agustus terbit buku berjudul : Asmara Dibalik Mega oleh Tan Sioe Tjhay, dan Suami Iblis (Drama Kalidjodo) oleh Lim Poen Kie.
September 1950 : Terbit buku berjudul Sjorga Bukan Sjorga tidak dengan Melinda oleh Nyoo Cheong Seng dan Putri Bungsu oleh Tan Sioe Tjhay.

BOOKED

Boekoe Antik Meliatin Kitab Kwan Im


Boekoe antik Meliatin Kitab Kwan Im
Diterbitkan oleh : Bookhandel Kwee Khe Soei Batavia.
Perkataan dimoeka :
Maka orang jang hendak meliatin peroentoengan, kawinan atawa segala hal laen-laen, perloe sekali tetepken doeloe hati dan ingetannja, dan sekali-kali tida bole diminta lebi dari satoe djawaban tentang soeatoe hal dari kitab ini.
Barang siapa jang dapet ketahoei hal apa djoega jang koerang baek janganlah sakali djadi kabingoengan, hanja moesti tetep malah moesti lebi sabar. Haroeslah diinget dengen katetepan dan kesabaran segala bahaja sekalipoen tida bisa tertjega, sedikitnja bisa dikoerangken hebatnja.
Lantaran ini djoega didalem ini boekoe ada dimoeat djoega sedikit ilmoe Kias jang terdapet dalem pertanjaan nomer 23.
Moga-moga kitab ini dapet bantoe keslametan dalem roema tangga pemakenja.
Harga Rp 45.000,-
TERJUAL

Buku Antik Goedang Tjerita Tjilik Romans Manoesia Iblis


Buku antik ini berjudul Manoesia Iblis. Serinya adalah Goedang Tjerita, kategori Tjilik Romans.
Terbit tanggal : September 1949 Tahoen ka satoe.
Oleh : Tan Sioe Tjhay
Penerbit : Tjilik Romans Djakarta, Posttrommel 63
Tebal : 76 halaman
Harga Rp 35.000,-
SOLD OUT